Sabtu pagi udah dibikin sakit hati, di acuhkan dan ga dianggap .... itulah aku sekarang. yang di dulu dan sekarang itu sudah jauh berbeda. aku lebih terlihat seperti sampah, dan pesantren ini tempat pembuangannya. sabtu pagi aku memutuskan untuk pergi dari pesantren tercinta ini, untuk sekedar menenangkan diri, habisnya aku muak bila harus di kucilkan oleh yang aku sayang dan semuanya. kalau saja tembok asrama itu dapat bicara atau boneka bobom ini dpt bicara mungkin 7 hari 7 malem aku bisa curahkan smua yang ada di otak dan hati ini. otak sama hati aku ini emang selalu berlawanan ....
otakku sudah di doktrin bahwa yang namanya pacaran itu tidak boleh dan harus segera di berhentikan. tapi hati aku ini berbeda aku sayang dan susah untuk berhenti.
Ambigu sih kata katanya pokonya intinya gitu deh ... susah di gambarkan dengan lisan.
aku berpikir keras bahawa semua ini salah, tapi perasaan ini yang selalu mendorong aku untuk melakukannya. bicara otak dan hati memang ga ada habisnya. sekarang aku mau cerita semua yang aku rasakan disini.
pandangan mereka ....
kata-kata mereka ...
membuat aku semakin merasa mjdi sampah. kemarin sabtu aku pergi... dengan bercucuran air mata, dan isak tangis tak terhentikan, memang sessak rasanya dadaku ini .... dan tak ada yang menghentikannya.
KAA, Land Mark, BIP, Angkringan Dago, Cafe Bene .... mondar mandir sekitar sana ... aku melihat bahwa masalah aku itu kecil apabila aku melihatnya dengan kecil. dan besar apabila aku meihatnya secara besar. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa gue ga sanggup ngeposting. semuanya jahhhhhhhhhhhhat gue ga bisa berkata puitis. pulang hujan-hujanan kepala berat mata berat, sakitpun ga ada yang peduli, mending gue tinggal di leuwung aja, terjun ke jurang siapa tau ada tarzan atau orang utan yang mau mengerti. i just wanna say aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaastafirulllahhhaladzim sakit hati tidak pernah seperti ini dan sesakit ini. rasanya yang bagian hati/ jantung itu nyelekit gitu. next lain kali